Investigasi Indonesia
Jakarta – Kekerasan terhadap seorang jurnalis bernama Ismed dari CNN Indonesia oleh oknum Keuchik Gampong Cot Seutui, Kecamatan Ulim, pada Jumat malam (24/1), menuai kecaman luas dari berbagai pihak. Insiden ini dinilai sebagai tindakan premanisme yang mencederai kebebasan pers di Aceh.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kekerasan bermula saat korban melakukan peliputan terkait inspeksi mendadak yang dilakukan Kepala Dinas Kesehatan dan KB Pidie Jaya di Polindes Cot Seutui. Sebagai jurnalis, Ismed bekerja secara profesional dan menyajikan informasi sesuai standar dan kode etik jurnalistik. Namun, pemberitaan yang diterbitkan oleh Ismed diduga memicu kemarahan oknum Keuchik hingga berujung pada kekerasan fisik.
Mendapati kejadian tersebut, Ketua Umum Aliansi Cyber Pers & Aktivis Indonesia Herry Setiawan, S.H., C.BJ, C.EJ,. mengecam aksi kekerasan tersebut. Herry juga menyatakan bahwa kekerasan terhadap jurnalis adalah bentuk pelanggaran serius terhadap kebebasan pers.
“Beragam tindakan kekerasan terhadap wartawan, baik fisik maupun verbal, masih sering terjadi. Kasus ini menunjukkan bahwa ancaman terhadap jurnalis masih menjadi persoalan yang belum tuntas di negeri ini,” ujar Herry, pada hari Selasa (28/01/2025).
Ia juga menyoroti tindakan pelaku yang dianggap menghalangi tugas jurnalistik, sebuah pelanggaran yang jelas melawan hukum. Dalam pernyataannya, Herry mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelaku dan memprosesnya sesuai aturan yang berlaku.