Riswadi, calon bupati nomor urut 2, juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan silaturahmi antarwarga. “Ini adalah pesta demokrasi. Mari kita laksanakan dengan jujur, adil, bebas, dan rahasia, tanpa ada intervensi dari pihak mana pun. Gunakan hak pilih kita sesuai hati nurani,” kata Riswadi.
Saat berita ini dirilis, situasi politik di Kabupaten Pekalongan sudah cukup memanas menjelang masa kampanye.
Kubu Fadia diketahui telah melaporkan insiden tersebut kepada aparat kepolisian pada 24/9 atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan, terkait kericuhan yang terjadi ketika Fadia hendak memasuki Gedung KPU. Mobil yang ia tumpangi mengalami kerusakan, termasuk kaca yang pecah.
Sebaliknya, kubu Riswadi juga telah mempersiapkan sejumlah bukti terkait tuntutan yang mungkin ditujukan kepada mereka. Salah satu mobil pendukung Riswadi dilaporkan mengalami kerusakan serupa dengan pihak Fadia.
(Hatose)