“Ini salah satu bentuk upaya kami menanggapi masukan dari masyarakat. Pada November nanti, mesin pencacah sampah akan siap digunakan, bendung gerak akan selesai, dan kami tinggal menentukan bagaimana cara menangani limbahnya,” jelasnya.
Aaf optimistis bahwa masalah ini dapat diatasi dan berjalan sesuai target. Eceng gondok memang membantu menyerap limbah tanpa menimbulkan bau, tetapi pertumbuhannya harus tetap dikendalikan.
Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso (SBS), juga menyampaikan bahwa upaya pembersihan eceng gondok di Sungai Lodji terus dilanjutkan.
“Upaya pembersihan eceng gondok ini sudah menjadi kegiatan rutin. Kami sudah berkoordinasi dengan PSDA Provinsi, BBWS, dan Kementerian PUPR untuk membuka akses melalui pagar dan tanggul di depan BCA,” jelasnya.
Menurut SBS, alat berat excavator digunakan untuk mengangkat eceng gondok dari sungai. “Kami melakukan uji coba dengan menggunakan excavator agar dapat mengetahui kendala yang ada. Salah satu tantangannya adalah menarik eceng gondok dari sepanjang sungai ke jangkauan excavator, karena alat ini hanya dapat mencapai 2-3 meter dari pinggir sungai,” pungkasnya.
(Hatose)