Zahir menekankan pentingnya peran relawan di tingkat lingkungan (korling) dan dusun (kordus) sebagai ujung tombak dalam memenangkan pasangan Zahir-Aslam. Ia meminta tim relawan mendata warga pemilih dengan teliti, terutama memastikan bahwa para pemilih membawa fotokopi KTP sebagai bukti keikutsertaan dalam pemilihan di TPS masing-masing.
Menanggapi laporan tentang hilangnya dan dirusaknya baliho pasangan nomor urut 3 oleh orang tak dikenal (OTK), Zahir menegaskan agar hal tersebut tidak perlu ditanggapi berlebihan. “Yang terpenting adalah mencari bukti. Jika bukti ditemukan, serahkan kepada Panwaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu,” jelasnya.
Pertemuan tersebut merupakan salah satu langkah strategis dari pasangan Zahir-Aslam untuk memantapkan persiapan menjelang Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024.
(Eks/Red)