Agus pun menyampaikan apresiasinya kepada BPK X yang telah berperan dalam menjaga cagar budaya di Jepara.
Sementara itu, Teknisi Pelestari Cagar Budaya BPK X, Sumantoro, menjelaskan bahwa tahapan konservasi dilakukan dengan teliti.
Tahap pertama melibatkan penyemprotan air bertekanan tinggi untuk membersihkan seluruh pagar dan tembok.
Setelah itu, dilakukan treatment penguatan bata rapuh melalui proses yang disebut konsolidasi, yakni perekatannya kembali agar bata tersebut bisa menempel dengan baik.
Selain itu, tim konservasi juga memperbaiki nisan atau patok makam di sekitar Makam Ratu Kalinyamat.
“Beberapa nisan yang rusak telah diperbaiki dan direkatkan kembali,” jelas Sumantoro.
Konservasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi upaya pelestarian warisan budaya di Jepara, sekaligus menjaga situs bersejarah ini agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
(M. Efendi)
Tinggalkan Balasan