Danrem 073/MKT Dampingi Pj. Gubernur Jawa Tengah Hadiri Upacara Hari Sumpah Pemuda di Pantai Bandengan, Kabupaten Jepara

Gambar Gravatar

Menpora menyoroti beberapa aspek penting dalam pengembangan pemuda:

  1. Indeks Pembangunan Pemuda (IPP): IPP Indonesia pada 2024 berada di angka 56,33 persen, dengan rincian capaian seperti pendidikan (70%), kesehatan dan kesejahteraan (65%), gender dan diskriminasi (53,33%), kesempatan kerja (45%), serta partisipasi dan kepemimpinan (43,33%). Peningkatan IPP diharapkan dapat diwujudkan dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dan media.
  2. Dukungan Holistik: Upaya peningkatan IPP akan melibatkan pengembangan potensi pemuda secara besar-besaran melalui kerja sama terintegrasi dan holistik. Semua pemangku kepentingan diharapkan turut serta dalam membangun ekosistem kepemudaan yang berdaya saing dan berkarakter kebangsaan.

Pada kesempatan tersebut Menpora juga menekankan pentingnya kebijakan daerah dalam pelayanan kepemudaan, yang diwujudkan melalui program-program yang berkesinambungan serta rencana aksi daerah (RAD) untuk meningkatkan IPP di masing-masing daerah. “Setiap upaya untuk memperbaiki kebijakan kepemudaan di tingkat daerah patut mendapatkan apresiasi yang tinggi, karena hal ini akan memberikan dampak yang luas bagi pelayanan kepemudaan di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Sementara, usai pembacaan amanat, Pj. Gubernur Nana Sudjana mengapresiasi kesuksesan rangkaian Event Sport Tourism (SPECTA) 2024. “Kegiatan ini, yang melibatkan 14 cabang olahraga seperti Bola Voli Piala Gubernur dan National Esport Competition, berhasil menarik perhatian 100.000 wisatawan, meningkatkan ekonomi lokal, dan menjadi wadah pencarian bibit atlet potensial,” ungkapnya. Gubernur berharap SPECTA ke depan dapat menjadi ajang kompetisi yang mempertandingkan cabang olahraga lainnya, tidak hanya yang berkaitan dengan pariwisata.

Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan peluncuran Klinik Layanan Kepemudaan (Klikyanda), sebuah sentra pemberdayaan pemuda di Jawa Tengah yang bertujuan meningkatkan IPP di berbagai dimensi, termasuk bidang ekonomi kreatif. Klinik ini diharapkan menjadi model dalam pemberdayaan pemuda untuk berkontribusi langsung bagi pembangunan daerah.

Bacaan Lainnya

(Red/Pendim)

Pos terkait