Semarang, Jawa Tengah – Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI bergerak cepat memantau ketersediaan dan stabilitas harga pangan di Kota Semarang, usai ditemukannya harga beras medium yang masih menembus angka Rp14.000/kg, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500/kg.
Aksi turun lapangan dilakukan tim Bapanas sejak Rabu (16/07/2025) pagi di Pasar Johar, serta dua titik strategis lainnya: Kelurahan Cabean dan Kelurahan Gisikdrono, dengan pengawalan ketat jajaran Polrestabes Semarang.
Temuan di Lapangan: Harga Masih ‘Panas’
Ketua Tim Pengendalian Ketersediaan Pangan Bapanas RI, Tri Aris Indrayanto, memimpin langsung pemantauan tersebut. Dalam monitoring, harga sejumlah komoditas strategis tercatat sebagai berikut:
- Beras Medium: Rp14.000/kg
- Beras SPHP Bulog: Rp12.500/kg
- Cabai Rawit Merah: Rp45.000/kg
- Bawang Merah (Bima): Rp50.000/kg
- Telur Ayam Ras: Rp28.000/kg
- Daging Sapi: Rp130.000/kg
Sementara Bulog Kota Semarang sudah menyalurkan 4 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ke 40 pedagang (masing-masing 20 kg) pada 15 Juli 2025. Namun realita di pasar tetap menunjukkan lonjakan harga yang belum terkendali.
Gerakan Pangan Murah: Harga Terkendali, Pasokan Terbatas
Untuk mengimbangi gejolak harga pasar, pemerintah juga menggelar Gerakan Pangan Murah di beberapa titik:
📍 Kelurahan Cabean:
- Beras SPHP: Rp12.500/kg
- Minyakita: Rp15.700/liter
- Telur: Rp27.000/kg
- Gula kemasan BUMP: Rp16.500/kg
📍 Kelurahan Gisikdrono:
- Minyakita: Rp15.000/liter
- Beras SPHP: Rp12.500/kg
- Gula: Rp17.000/kg
Direktur BUMP, Sonhaji, menyebut harga murah ini hanya bisa dicapai karena distribusi dari Bulog. “Kalau kami ambil dari luar, pasti harganya di atas HET,” ujarnya, Kamis (17/07/2025).
Tinggalkan Balasan