Menurut Kapolres, kecelakaan bermula ketika truk bermuatan pakan ternak tidak mampu menanjak dan berhenti di bahu jalan.
“Truk tersebut berhenti karena tidak kuat menanjak. Sopir lalu menghentikan truk dan memasang ganjalan pada ban bagian belakang,” ungkapnya di lokasi kejadian.
Namun, ganjalan tersebut tidak mampu menahan beban truk, sehingga kendaraan mundur tanpa terkendali.
“Saat truk mundur, sopir berusaha mengendalikan kendaraannya. Namun, usaha itu terlambat karena dari arah belakang datang bus Tirto Agung dengan kecepatan cukup tinggi. Benturan keras pun tidak terelakkan,” tambahnya.
Cuaca dan Kondisi Jalan
Kapolres memastikan bahwa kondisi cuaca saat kejadian sedang mendung, namun tidak hujan. Oleh karena itu, jalan tol diyakini tidak dalam keadaan licin.
“Faktor cuaca tidak memengaruhi kecelakaan. Fokus utama saat ini adalah kondisi ganjalan truk yang kurang memadai sehingga gagal menahan kendaraan,” katanya.
Kerusakan Parah pada Kendaraan
Akibat tabrakan, bus mengalami kerusakan berat pada bagian depan sisi kanan, sementara truk rusak di bagian belakang kiri. Posisi akhir bus yang melintang di jalur tol mengindikasikan kerasnya benturan antara kedua kendaraan.
“Kerusakan paling parah pada bus berada di bagian depan kanan, sedangkan truk di bagian belakang kiri. Ini sesuai dengan posisi akhir kendaraan di lokasi kecelakaan,” tambah Kholis.
Tindakan Lanjutan
Kepolisian saat ini masih menyelidiki insiden tersebut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengamanan kendaraan, terutama saat berhenti di jalan menanjak, untuk menghindari tragedi serupa di masa mendatang.
(Red)