Investigasi Indonesiaa
Bantul, Yogyakarta – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, melakukan penanaman jagung di Dusun Klaras, Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Gugus Tugas Polri Dukung Ketahanan Pangan, yang bertujuan mengoptimalkan lahan tidur menjadi lahan produktif untuk mendukung swasembada pangan nasional.
Penanaman Jagung di Lahan Tidur
Kegiatan penanaman jagung ini dilaksanakan di lahan tidur yang dikonversi menjadi lahan produktif. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor jagung.
Dalam sambutannya, Kapolri menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. “Alhamdulillah, hari ini kita bisa bersama masyarakat kelompok tani di Dusun Klaras, Jetis, Bantul, melaksanakan penanaman jagung. Ini adalah bagian dari program penanaman jagung seluas satu juta hektar,” ujar Kapolri.
Dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat
Kapolri didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi Polri, termasuk Astamarena Kapolri Komjen Pol Wahyu Hadiningrat, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho, dan Kadivhumas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X dan pemerintah desa yang telah menyediakan lahan untuk program ini.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur dan pemerintah desa yang telah membantu menyediakan lahan di Yogyakarta. Ini adalah bentuk kerjasama yang baik antara masyarakat, pemerintah desa, dan pemerintah daerah,” jelas Kapolri.
Target Swasembada Jagung 2025
Kapolri menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk mencapai swasembada jagung pada tahun 2025.
“Kita menargetkan agar pada tahun 2025 tidak ada lagi impor jagung. Harapan kami, kerja keras kita semua dapat menghasilkan hasil yang optimal,” tambahnya.
Selain itu, Kapolri menyoroti peran penting Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam mendukung petani.
“Mereka akan membantu memastikan penyerapan hasil panen oleh Bulog berjalan optimal. Kami juga akan meningkatkan fasilitas pengeringan jagung agar kualitas hasil panen lebih baik dan harga lebih menguntungkan bagi petani,” ujarnya.
Dampak Positif bagi Petani dan Ekonomi Desa
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa. “Selain mendukung ketahanan pangan, program ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak, sehingga harga pakan lebih terjangkau dan kualitas gizi ternak semakin baik,” ungkap Kapolri.
Sambutan Positif dari Masyarakat
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para petani dan pemangku kepentingan di daerah. Mereka berharap program ini dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan swasembada jagung dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor jagung dalam beberapa tahun ke depan.