“Pada hari Senin (9/9/2024), kondisinya makin buruk, banyak bangunan yang hampir roboh, tanah juga semakin retak, dan longsoran semakin panjang,” kata Agus.
Dugaan sementara, pergerakan tanah ini disebabkan oleh musim kemarau panjang yang mengakibatkan surutnya aliran Sungai Juwana.
Surutnya sungai diduga memicu retakan dan longsor di bawah tanggul yang berimbas pada bangunan di sekitarnya.
Warga berharap adanya perhatian dari pemerintah dan instansi terkait untuk segera menangani bencana ini, sebelum kondisi semakin memburuk dan memakan korban.
“Kami berharap ada bantuan secepatnya, karena khawatir rumah-rumah ini benar-benar roboh,” tambah Agus.
Sementara itu, hingga kini belum ada tindakan konkret dari pihak terkait, meski kerusakan sudah semakin meluas dan membahayakan keselamatan warga.
(M. Efendi)