Petugas yang terdiri dari Tim Patroli Presisi Siraju memeriksa kamar-kamar kos dan menemukan keenam pasangan yang tidak memiliki ikatan pernikahan. Mereka yang berusia belasan hingga puluhan tahun langsung diamankan untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.
“Pendataan dan pembinaan ini bertujuan memberikan efek jera bagi pelanggar norma asusila, sekaligus menjaga moralitas masyarakat,” jelas Iptu Dwi.
Selain itu, petugas juga memberikan imbauan kepada pemilik dan pengelola kos-kosan agar mematuhi peraturan dan mencegah penyalahgunaan fasilitas kos.
Antisipasi Balap Liar di Malam Minggu
Selain razia kos-kosan, Tim Patroli Siraju yang dipimpin oleh Ipda Muhammad Amiluddin Aziz melaksanakan patroli di wilayah SPBU Kalitekuk, Tahunan, serta jalan raya Rengging-Pecangaan. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah aksi balap liar yang sering dilakukan anak-anak muda pada jam-jam rawan.
“Patroli ini dilakukan untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif. Kami harap langkah ini dapat mencegah aksi balap liar di wilayah Jepara,” ujar Ipda Amiluddin.
Apresiasi untuk Partisipasi Masyarakat
Polres Jepara mengapresiasi masyarakat yang aktif melaporkan kejadian mencurigakan melalui layanan resmi kepolisian.
“Kami berterima kasih kepada warga yang telah peduli terhadap lingkungan dengan melaporkan kejadian ini. Kami pastikan setiap laporan akan ditanggapi dengan cepat,” tutup Iptu Dwi.
Razia kos-kosan dan patroli malam yang dilakukan Polres Jepara berhasil menciptakan lingkungan yang lebih kondusif. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk terus berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban melalui laporan ke saluran resmi.
(Red/Humas)
