Pemangkasan Anggaran Program Makan Siang Gratis Menjadi Rp7.500 Per Anak Menuai Kontroversi

Gambar Gravatar

Investigasi Indonesia

Jakarta – Anggaran program makan siang gratis yang sebelumnya sebesar Rp15.000 kini dipangkas menjadi Rp7.500 per anak, yang memicu perdebatan di masyarakat.

Bahkan, sejumlah pihak membandingkan anggaran ini dengan anggaran makan untuk koruptor dan narapidana.

Di platform media sosial X, Dr. Andi Khomeini Takdir, dengan akun @dr.koko28, mengunggah informasi mengenai anggaran makan siang sebesar Rp7.500 per porsi.

Bacaan Lainnya

Dia yakin bahwa dengan anggaran tersebut masih bisa memenuhi kebutuhan gizi anak asalkan tidak dikorupsi.

“7500 itu insyaAllah cukup untuk 1 porsi makan bergizi/hari. Asal tidak dikorupsi. Asal efektif.

Asal bisa bypass panjangnya rantai birokrasi.

Yang bikin mahal kan salah satu dari beberapa faktornya karena berkali-kali diproses, disimpan, dikemas, & dihias.

Jadilah junk food,” kata Andi dikutip dari akun X-nya pada Sabtu (20/7/2024).

Unggahan ini mendapat banyak respons dari netizen.

Salah satu akun, @cinnamongirlc, membandingkan anggaran makan koruptor pada tahun 2017 yang lebih tinggi dibandingkan anggaran makan siang gratis yang digagas oleh Presiden terpilih Prabowo.

Dia menautkan sebuah berita yang menyebutkan bahwa tahanan KPK mendapatkan jatah makan Rp40 ribu per hari, sedangkan tahanan di lingkungan kepolisian mendapat jatah Rp30 ribu per hari.

Pos terkait