Peringati 3 Oktober, Sekda Ajak Masyarakat Kenang dan Implementasikan Nilai Perjuangan Pahlawan

Gambar Gravatar

Investigasi Indonesia

Pekalongan, Jawa Tengah — Peristiwa 3 Oktober menjadi momen bersejarah yang selalu diperingati oleh Pemerintah Kota Pekalongan dan masyarakat setempat. Peristiwa ini merupakan simbol heroisme masyarakat Pekalongan dalam menyambut proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, saat mereka berusaha merebut kekuasaan dari tangan penjajah Jepang.

Sebanyak 37 pejuang dari Kota Pekalongan gugur dan 12 lainnya terluka dalam pertempuran 3 Oktober 1945. Untuk mengenang peristiwa ini, digelar drama kolosal yang diperankan oleh ratusan pelajar dan masyarakat Kota Pekalongan pada Puncak Peringatan 3 Oktober, yang berlangsung di Kawasan Monumen Djoeang 45, Kamis malam (3/10/2024). Usai upacara dan drama kolosal, acara dilanjutkan dengan tasyakuran dan penyerahan tali asih berupa uang apresiasi, paket sembako, serta plakat penghargaan kepada 14 veteran yang masih hidup atau perwakilan keluarga veteran. Sejumlah pejabat Forkopimda, kepala OPD, dan ASN Pemkot Pekalongan turut hadir dalam acara tersebut.

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mengenang dan mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan oleh para pahlawan. Menurutnya, peringatan Pertempuran 3 Oktober 1945 di Kota Pekalongan sangat penting, karena mencerminkan keberanian dan pengorbanan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Pada malam ini, kita berkumpul untuk bersyukur kepada Tuhan atas kemerdekaan yang kita nikmati hari ini, yang merupakan hasil dari perjuangan panjang para pahlawan kita,” ujar Sekda Nur Pri.

Pos terkait