Melansir Liputan6, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, mengonfirmasi bahwa enam orang menjadi korban dalam insiden ambruknya bangunan tersebut. Korban selamat diketahui bernama Muis dan Ousay, sedangkan korban meninggal adalah Nadira, Maimunah, Tasnim, dan Parwa Husein, yang juga merupakan pemilik toko.
Selain Toko Tasnim Textile, setidaknya sembilan ruko lainnya di kiri-kanan jalan ikut terdampak. Ruko-ruko yang sebagian besar menjual tekstil mengalami kerusakan parah atau bahkan ambruk total. Banyak gulungan kain hanyut terbawa arus sungai yang meluap.
Seorang pemilik ruko, Harman Asegaf, mengaku mendengar suara gemuruh dan getaran pada pukul 05.15 WITA, sebelum akhirnya dinding belakang bangunannya roboh.
“Mungkin pintu air terlambat dibuka, jadi arus air terlalu kuat dan menghantam bangunan,” ujarnya.
Pemerintah Kota Denpasar melalui Wali Kota I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyatakan saat ini fokus utama adalah evakuasi warga dan pendataan kerusakan. Ia juga memastikan bahwa kerugian warga akan ditangani dengan menggunakan dana bencana.
“Banyak rumah jebol, tembok runtuh, mobil rusak. Kami sudah instruksikan kepala desa dan lurah untuk mendata semua kerugian. Kami siap alokasikan dana untuk mengganti kerugian masyarakat,” tegas Jaya Negara.
Sementara itu, aparat kepolisian terus berjaga dan membantu proses evakuasi serta pengaturan lalu lintas di kawasan terdampak.
(Red)
Tinggalkan Balasan