“Semua korban sudah teridentifikasi. Kami sedang koordinasi dengan keluarga untuk proses lebih lanjut,” jelas Sumarni.
Dari total 14 korban jiwa, 13 jenazah telah dibawa ke RSUD Arjawinangun dan kini berada di ruang jenazah rumah sakit. Satu korban lainnya ditangani di lokasi berbeda.
Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sumairi, membenarkan bahwa seluruh korban merupakan pekerja tambang, baik penambang maupun awak pengangkut.
“Mayoritas korban merupakan pekerja aktif di lokasi. Ada penambang dan juga pengangkut material,” kata Sumairi.
Hingga kini, aparat terus mendalami penyebab longsor dan mengevaluasi potensi kelalaian pengelola tambang. Kepolisian menyatakan akan memberikan pembaruan informasi setelah proses penyelidikan lebih lanjut.
(Red)
Tinggalkan Balasan