Insiden ini bermula ketika salah satu korban, berinisial O, sedang menjemput korban lainnya, berinisial I, di sebuah rumah makan di kawasan Kota Lama.
Setelah bertemu, keduanya berboncengan motor dan sempat beriringan dengan pelaku.
Tanpa ada interaksi sebelumnya, Febri yang saat itu dalam kondisi mabuk, merasa tersinggung karena saling pandang dengan korban.
“Nggak saling kenal.
Waktu itu saya mabuk.
Beriringan terus saling lihat gitu, saya emosi,” ujar Febri saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolrestabes Semarang pada Selasa (20/8/2024).
Setelah itu, korban melaju dengan motor mereka, namun Febri terus membuntuti dari belakang.
Tinggalkan Balasan