Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto turun langsung ke lokasi dan menjelaskan bahwa rem blong dan kehabisan angin pada sistem pengereman menjadi penyebab awal insiden tersebut.
“Truk dari arah Salatiga ini sudah bermasalah dengan remnya, tekanannya habis. Saat menanjak di tanjakan Keboan, truk tidak kuat dan akhirnya mundur,” ujar AKBP Rosyid.
Sialnya, Hiace dengan pelat nomor D-7538-AS yang berada persis di belakang truk tidak punya cukup ruang untuk menghindar. Benturan pun tak terelakkan. Truk terguling dan menutup penuh badan jalan, mengakibatkan lumpuhnya lalu lintas Solo–Semarang selama beberapa jam.
“Diduga truk ini juga mengalami ODOL (Over Dimensi Over Load) dengan muatan sekitar 46–50 ton, jelas melebihi kapasitas aman,” tambah Kapolres.
Kapolres menekankan bahwa praktik ODOL sangat berbahaya dan harus diawasi ketat oleh seluruh pemangku kepentingan. Ia juga menyerukan kepada perusahaan angkutan barang agar mematuhi standar laik jalan dan batas muatan yang diizinkan.
“Risiko di jalan raya bukan main-main. Nyawa pengguna jalan lain bisa terancam,” tegasnya.
Kasat Lantas Polres Boyolali AKP Susilo Eko Nurwardani menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian materiil ditaksir mencapai Rp50 juta akibat kerusakan dua kendaraan.
“Evakuasi dilakukan dengan alat berat dan hingga pukul 11.00 WIB masih berlangsung,” ujarnya.
Sementara arus lalu lintas dialihkan ke jalur tol Boyolali dan Salatiga, kepolisian mengimbau para pengemudi, terutama kendaraan berat, agar selalu memeriksa kondisi kendaraan dan tidak melanggar batas muatan.
“Keselamatan di jalan itu tanggung jawab bersama. Jangan abaikan pengecekan rem, tekanan angin, dan berat muatan sebelum berangkat,” tutup Kapolres Rosyid.
Sumber Humas
(Red)
Tinggalkan Balasan