Kota Semarang, Jawa Tengah – Menyikapi meningkatnya intensitas situasi politik menjelang Pilkada 2024, Polda Jateng mengadakan latihan penanggulangan konflik sosial di Lapangan Pancasila Kota Semarang. Latihan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi kerusuhan yang mungkin timbul selama kampanye.
Latihan simulasi ini menggambarkan skenario di mana gesekan antar pendukung paslon terjadi setelah salah satu kandidat membuat pernyataan yang menyinggung SARA, memicu kerusuhan massa di Simpang Lima Kota Semarang. Massa yang marah merusak fasilitas umum dan melakukan tindakan anarkis.
Dalam situasi tersebut, Polda Jateng, dibantu Kodam IV Diponegoro, menerjunkan personel anti huru-hara untuk meredam kerusuhan. Melalui kerjasama dengan berbagai instansi pemerintahan, aparat keamanan berhasil membubarkan massa dan mengembalikan ketertiban.
Latihan ini melibatkan 1.996 personel gabungan dari TNI, Polri, dan stakeholder terkait sebagai bagian dari Operasi Mantap Praja Candi 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, dan jajaran TNI-Polri lainnya.
Kapolda Jateng memberikan apresiasi atas pelaksanaan latihan ini, menilai bahwa simulasi yang dilakukan telah sesuai dengan undang-undang dan peraturan Kapolri. Ia menekankan pentingnya mengikuti pedoman dan tahapan dalam menangani kerusuhan massa.
“Inilah gambaran yang kita hadapi saat massa tidak terkendali. Pedomani terus aturan dan tahapan yang dilaksanakan dalam menangani kerusuhan massa,” ungkap Kapolda.