Polda Metro Jaya Terjunkan 90 Personel untuk Mengurai Kemacetan di Jakarta

Gambar Gravatar

Investigasi Indonesia

Jakarta – Ditlantas Polda Metro Jaya menurunkan 90 personel polisi lalu lintas, dibantu oleh tim Sabhara dan Brimob, untuk mengurai kemacetan di beberapa titik strategis ibu kota. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi utama, yaitu pagi hari pukul 06.00-08.30 WIB dan sore hingga malam pukul 16.00-22.00 WIB, dengan fokus pada persimpangan dan jalur-jalur padat kendaraan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi kepolisian untuk mengatasi kepadatan lalu lintas, terutama saat jam sibuk dan akhir pekan.

“Kami telah menempatkan 90 personel di beberapa titik rawan macet, bersama dengan tim Sabhara dan Brimob. Selain itu, 45 unit motor dinas juga dikerahkan agar petugas dapat lebih cepat mengatur arus lalu lintas,” ujar Kombes Pol. Ade Ary, Selasa (13/2/2024).

Bacaan Lainnya

Strategi Pengaturan Lalu Lintas

Tim yang diterjunkan tidak hanya bertugas mengurai kemacetan, tetapi juga memastikan keamanan di sekitar lokasi padat kendaraan. Di masing-masing titik, 10 personel ditugaskan untuk mengatur arus lalu lintas secara stasioner. Petugas juga akan mengatur siklus lampu lalu lintas secara manual, dengan memberikan prioritas lebih lama pada jalur yang memiliki antrean kendaraan lebih panjang.

“Jika antrean di satu jalur mencapai satu kilometer, sementara jalur lain hanya 100 meter, maka jalur yang lebih panjang akan kami dahulukan dua kali lipat,” tambahnya.

Selain itu, pengeras suara (TOA) akan digunakan untuk memberikan informasi langsung kepada pengendara, sehingga mereka lebih cepat memahami situasi di lapangan dan dapat menyesuaikan perjalanan.

Titik-Titik Prioritas

Petugas akan ditempatkan di beberapa titik utama, di antaranya:

Pos Pagi:
1. Cawang (Offramp Bukopin) – Memprioritaskan arus kendaraan dari tol dalam kota ke arah barat.
2. TL Pancoran (Ende 4) – Mengatur kendaraan dari arah timur menuju TL Kuningan.
3. Tegal Parang (Offramp Tegal Parang) – Menerapkan sistem buka-tutup kendaraan dari tol ke jalan arteri.
4. TL Kuningan (Ende 3) – Menarik arus kendaraan dari Tegal Parang menuju Semanggi dan Rasuna Said.
5. Offramp Semanggi – Mengelola lalu lintas dari tol dan arteri ke TL Kuningan dan Semanggi.

Pos terkait