Prancis Umumkan Status “Bencana Alam Luar Biasa” di Mayotte Akibat Siklon Chido

Gambar Gravatar
Penampakan Mayotte setelah diguncang badai siklon chido. (Foto: Screenshot Video YT).

Menurut Patrice Latron, Prefek La Réunion, bantuan lebih besar akan segera dikirim melalui jembatan maritim sipil. Sebanyak 200 kontainer dengan pasokan tambahan dijadwalkan tiba di Mayotte pada Minggu mendatang.

Pemerintah juga merencanakan pendirian rumah sakit lapangan untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit utama di Mayotte yang telah kewalahan menangani korban.

Ancaman Perubahan Iklim dan Siklon Tropis

Para ahli meteorologi menyebut Siklon Chido sebagai salah satu bukti dampak perubahan iklim. Pemanasan perairan Samudra Hindia memicu badai yang lebih kuat, dengan angin lebih cepat dan daya rusak yang lebih besar.

Bacaan Lainnya

“Badai seperti ini akan semakin sering terjadi jika upaya mitigasi perubahan iklim tidak segera dilakukan,” kata seorang ahli cuaca di Prancis.

Tantangan Pendataan dan Penanganan Korban

Sebagian besar penduduk Mayotte tidak terdaftar secara resmi, karena tingginya angka imigrasi ilegal dari Kepulauan Komoro. Hal ini menyulitkan otoritas dalam menghitung jumlah korban secara akurat.

“Kami khawatir ada banyak korban yang tidak tercatat, terutama di komunitas migran,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau.

Presiden Macron Turun Langsung

Presiden Macron memutuskan untuk mempersingkat pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels demi mengunjungi Mayotte.

“Kami akan memastikan semua warga yang terdampak mendapatkan bantuan maksimal,” tegas Macron sebelum keberangkatannya.

Dengan langkah-langkah darurat yang diterapkan, pemerintah Prancis berharap dapat segera memulihkan situasi di Mayotte dan mencegah dampak lebih lanjut akibat siklon ini.

(Red)

Pos terkait