Mobil ambulans ini akan digunakan untuk evakuasi korban selamat maupun yang meninggal dunia. Wismo menambahkan bahwa akses menuju lokasi bencana cukup sulit karena banyak jalan tertutup longsor. Oleh karena itu, relawan diarahkan untuk melewati jalur alternatif melalui Desa Sibebek, Wanayasa, Banjarnegara.
“Biasanya akses ke Petungkriyono dari utara ke selatan melalui Doro. Kini kami harus memutar dari selatan ke utara untuk mencapai posko induk evakuasi di Petungkriyono,” jelasnya.
Fokus pada Keselamatan Relawan
PMI menekankan pentingnya keselamatan dan kesehatan para relawan selama bertugas. Koordinasi dengan posko induk di Petungkriyono dan PMI Kota Pekalongan juga akan dilakukan secara rutin untuk memastikan efisiensi dan efektivitas pekerjaan di lapangan.
“Relawan harus menjaga kesehatan, terus berkoordinasi, dan melaporkan progres harian ke Posko PMI Kota Pekalongan. Kami juga berharap relawan menjaga nama baik Kota Pekalongan selama bertugas,” tutup Wismo.
Harapan dan Doa untuk Korban Longsor
PMI Kota Pekalongan berharap cuaca mendukung proses pencarian dan evakuasi. Mereka juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar seluruh korban yang hilang segera ditemukan dan masyarakat terdampak dapat pulih kembali dari musibah ini.
(Hatose)