Namun, konsumsi tuak yang tepat dipercaya dapat membantu melarutkan batu ginjal secara alami, meskipun penelitian medis lebih lanjut masih diperlukan.
Meski tuak memiliki manfaat untuk kesehatan ginjal, konsumsi berlebihan harus dihindari karena kandungan alkoholnya.
Dalam jumlah banyak, alkohol dapat memberikan dampak negatif pada tubuh, termasuk kerusakan pada hati dan fungsi organ lainnya.
Tuak tidak hanya diminum untuk kesehatan, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sosial dan budaya di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Batak dan Lombok.
Dalam acara adat dan jamuan, tuak sering disajikan sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan.
Di Batak, misalnya, minuman ini sangat erat kaitannya dengan tradisi, dan terdapat berbagai jenis tuak yang digunakan untuk keperluan yang berbeda.
Salah satu jenis yang paling terkenal adalah tuak na tonggi, yang disajikan dalam upacara adat tanpa dicampur bahan fermentasi tambahan seperti raru.
Tuak, meskipun dikenal sebagai minuman tradisional beralkohol, ternyata memiliki potensi manfaat untuk kesehatan ginjal, terutama dalam membantu melarutkan batu ginjal.
Namun, karena kandungan alkoholnya, konsumsi tuak harus dibatasi agar tidak menimbulkan efek samping.
Dengan kombinasi perawatan medis modern dan penggunaan bahan alami seperti tuak, diharapkan permasalahan batu ginjal dapat ditangani lebih efektif.
(M. Efendi)