Pernyataan Wali Kota Pekalongan
Wali Kota Mas Aaf menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga toleransi dan kerukunan selama perayaan Natal.
“Kami bersama Forkopimda melaksanakan monitoring ke gereja-gereja untuk memastikan saudara-saudara kita yang merayakan Natal dapat melaksanakan ibadah dengan aman, nyaman, dan lancar,” ujar Mas Aaf.
Ia juga mengimbau jemaat agar mematuhi aturan keamanan, seperti tidak membawa tas besar, sementara petugas keamanan gereja dibantu personel TNI dan Polri akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan area steril dari potensi gangguan.
“Pemeriksaan ini bukan berarti terlalu ketat, tetapi memastikan semua berjalan aman dan kondusif. Dalam pantauan kami, kesiapan gereja sudah matang 100 persen,” tambahnya.
Tanggapan Pengurus Gereja
Ketua Majelis Peribadatan GKI Pekalongan, Hengki Sunaryo, menyatakan apresiasi atas perhatian Pemerintah Kota Pekalongan dan Forkopimda yang rutin memastikan keamanan perayaan Natal.
“Kami bersyukur selalu mendapatkan perhatian. Gereja kami mampu menampung 500-600 jemaat, dan kami sudah mempersiapkan semuanya, termasuk kebaktian malam Natal pukul 18.30 WIB dan perayaan keluarga pada 25 Desember,” ujar Hengki.
Ia menambahkan bahwa pengamanan di gereja dilakukan secara humanis dengan melibatkan satpam gereja yang mengenal jemaat, sehingga suasana tetap nyaman.
Upaya Menjaga Kondusivitas Kota
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dan Forkopimda untuk memastikan perayaan Natal berjalan lancar tanpa kendala. Sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan pengurus gereja menjadi kunci dalam menciptakan suasana kondusif di Kota Pekalongan.
(Hatose)