– Jenderal TNI AD Sudarto (ex-TRIP & pelaku 10 November 1945) menegaskan, “Omong kosong kalau ada yang mengaku di bulan Agustus 1945 memiliki kesatuan bersenjata. Yang ada pada waktu itu hanya pasukan Polisi Istimewa pimpinan M. Yasin. Tanpa peran pasukan Polisi Istimewa pimpinan M. Yasin, tidak akan ada peristiwa 10 November 1945.”
– Jenderal TNI AD Abdoel Kadir Besar SH menyatakan, “M. Yasin, berdasarkan peran perjuangannya, adalah Singa Pejuang Republik Indonesia.”
– Abdul Radjab (ex-TRIP pelaku 10 November 1945) mengatakan, “Pasukan Polisi Istimewa bertempur melawan tentara Jepang dengan gagah berani.”
– Dr. Van der Wal dari Pemerintah Belanda menyatakan, “De Poelisi Istimewa, de Gewesen Poelisi Istimewa gedurende de Japanse tijd, onder leiding van M. Yasin, is niets anders dan een Militaire strijd kracht.” (Polisi Istimewa, mantan Polisi Istimewa di waktu Jepang, pimpinan M. Yasin tidak lain adalah satu kekuatan tempur militer).
Selamat Hari Juang Polri ke-79!
(21 Agustus 1945 – 21 Agustus 2024)
(Naniek/Red)