Pekalongan, Jawa Tengah – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus berkomitmen untuk mengatasi masalah banjir dan rob yang sering melanda wilayah tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun Bendung Gerak. Bendung ini telah selesai dibangun 100 persen dan kini mulai dioperasikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, bersama dengan jajaran Pemkot Pekalongan seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Bappeda, dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim), pada Kamis sore (21/11/2024).
Bendung Gerak ini merupakan bagian dari sistem pengendalian banjir dan rob Loji-Banger di Kota Pekalongan yang dibangun oleh Pemerintah Pusat untuk mengurangi dampak negatif banjir rob yang sering terjadi di kawasan pesisir.
Fungsi dan Operasional Bendung Gerak
Pimpinan Proyek Kegiatan (PPK) Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji-Banger, Dani Prasetyo, menjelaskan bahwa beberapa hari terakhir, debit air di Sungai Loji terpantau mulai surut berkat mulai dioperasikannya Bendung Gerak di hilir atau muara sungai. Fungsi utama Bendung Gerak adalah untuk mengatur elevasi air dengan sistem buka-tutup yang dapat disesuaikan dengan kondisi elevasi air laut dan air sungai. Dengan demikian, air laut yang biasanya mengalir ke dalam Sungai Loji bisa terhalang, dan air dari hulu bisa dipompa keluar.
“Bendung ini dibangun untuk menjaga agar air laut tidak masuk ke sungai saat kondisi pasang tinggi. Kami dapat mengatur pembukaan dan penutupan bendung secara otomatis, atau manual jika diperlukan, untuk memastikan stabilitas sistem pengendalian banjir,” jelas Dani.
Baca Juga: Bendung Gerak Kota PekalonganÂ