Investigasi Indonesia
Makkah, Arab Saudi – Menjelang puncak ibadah haji yang diperkirakan akan dimulai pada 10 Zulhijah atau sekitar 15 Juni 2025, otoritas Arab Saudi mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh jemaah haji agar tetap berada di hotel atau penginapan masing-masing hingga 9 Juni 2025. Himbauan ini dikeluarkan untuk menghindari risiko kesehatan akibat cuaca ekstrem, serta untuk mendukung manajemen kerumunan menjelang hari-hari paling padat di Tanah Suci.
Pemerintah Arab Saudi bersama Kementerian Haji dan Umrah menekankan bahwa langkah ini bersifat preventif demi menjaga kesehatan fisik dan keselamatan spiritual seluruh jemaah haji dari berbagai negara.
“Ini bukan pembatasan ibadah, melainkan upaya untuk memastikan jemaah dalam kondisi prima menjelang Arafah,” kata seorang petugas haji asal Indonesia kepada tim media.
Masjidil Haram Dipadati Jemaah, Suhu Capai 43°C
Beberapa hari terakhir, Masjidil Haram mengalami lonjakan luar biasa. Menurut AP News, suhu udara di Makkah diperkirakan terus meningkat hingga 44–45°C, memperbesar risiko heatstroke, dehidrasi, dan kelelahan berat, terutama bagi lansia dan jemaah dengan riwayat penyakit kronis.
Untuk menekan risiko tersebut, Saudi melarang aktivitas luar ruangan bagi jemaah antara pukul 10.00–16.00 waktu setempat, dan menyarankan penggunaan pelindung kepala, konsumsi air yang cukup, serta istirahat di tempat yang sejuk.
Aturan Resmi: Larangan & Sanksi Ketat
Pemerintah Arab Saudi menerapkan sejumlah kebijakan tambahan, seperti:
- Melarang jemaah tidak resmi masuk ke Makkah tanpa visa haji yang sah
- Denda sebesar SAR 10.000 (setara Rp 60 juta) bagi pelanggar, menurut laporan Economic Times India
- Larangan membawa anak-anak di bawah 12 tahun, berdasarkan laporan AP News
- Peningkatan keamanan digital dengan drone AI dan CCTV pengenal wajah, menurut Financial Times
Reaksi Dunia Internasional
Sejumlah negara pengirim jemaah memberikan tanggapan positif terhadap kebijakan ini. Pemerintah Bangladesh dan Pakistan secara terbuka mendukung program “Makkah Route” untuk memperlancar proses masuk ke Arab Saudi, sebagaimana dilaporkan Arab News.
Tinggalkan Balasan