Motor yang digunakan juga banyak yang telah dimodifikasi tanpa standar keamanan, menggunakan knalpot bising, serta dikendarai tanpa pengawasan orang tua.
Seorang petani yang sering melihat aksi tersebut mengaku sangat terganggu.
“Mumet kulo ngrasakne, pak…” keluhnya lirih kepada petugas, menggambarkan betapa bising dan membahayakannya aktivitas itu.
Warga setempat turut mengapresiasi langkah cepat Polres Sragen, mengingat suara motor modifikasi sering mengganggu kenyamanan, terutama warga lanjut usia yang membutuhkan ketenangan di sore hari.
Iptu Irwan menegaskan bahwa Polres Sragen akan terus melakukan razia di titik-titik rawan balapan liar. Ia juga mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anak mereka agar tidak terjerumus ke aktivitas berisiko tinggi.
“Kami tidak akan mentolerir aktivitas balap liar. Ini bukan hanya soal pelanggaran, tapi menyangkut keselamatan,” tegasnya.
Polres Sragen memastikan operasi serupa akan digencarkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.
(Red)









Tinggalkan Balasan