“Seluruh permintaan droping air bersih akan kami layani, terutama dari masyarakat yang terdampak, termasuk sekolah, panti asuhan, dan pondok pesantren,” jelas Edi.
Ia menekankan bahwa prioritas akan diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Selain itu, BPBD juga telah melakukan koordinasi lintas sektoral dengan berbagai pihak, termasuk relawan, Lembaga Penanggulangan Bencana Daerah (LPBD), dan Forum Bersama Relawan Bencana (FBRB).
Edi juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dan pemerintah desa dalam mengantisipasi dan mengatasi kekeringan, khususnya di daerah yang sering terdampak.
Edi mengimbau masyarakat untuk proaktif dalam menggunakan air dengan bijak, menjaga kelestarian alam, serta membuat bak penampung air.
Ia juga menyarankan agar pemerintah desa yang sering mengalami kekeringan dapat mengalokasikan anggaran kesiapsiagaan atau anggaran kedaruratan melalui dana desa.
“Sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan pemerintah daerah sangat penting dalam menghadapi dan mengatasi kekeringan yang terjadi,” pungkasnya.
(M. Efendi)
Tinggalkan Balasan