1. Fasilitas Pendukung:
– Gardu tol dan rest area fungsional di KM 19A.7
– Layanan darurat: mobil derek, bengkel mobile, dan tim quick response.
– Fasilitas kesehatan: mobil urinoir dan posko kesehatan.
2. Infrastruktur Jalan:
– Pengecekan kondisi jalan, rambu, dan marka di ruas tol JMJ.
– Pengoperasian tol fungsional jalur B (Prambanan-Purwomartani) pukul 06.00–17.00 WIB selama operasi.
Skema Pengaliran Arus dan Antisipasi Kemacetan
Untuk menghindari penumpukan kendaraan, Dirlantas Polda Jateng menyiapkan sistem 3 level indikator antrian:
– Hijau: Antrian <1 km (kondisi normal).
– Kuning: Antrian 1-2 km (siaga).
– Merah: Antrian >3 km (pengalihan wajib).
Rencana Pengaliran Arus:
– Jika terjadi kemacetan di Klaten, kendaraan dialihkan melalui jalur lingkar selatan dan utara.
– Saat indikator merah, kendaraan dari arah Solo/Jogja akan dialihkan ke Gerbang Tol Polanharjo-Ceper menuju jalan raya alternatif.
Tingkat Kesiapan Capai 80%
Berdasarkan hasil survei, Kombes Sonny menyatakan kesiapan Tol JMJ untuk Operasi Ketupat 2025 telah mencapai 80%.
“Kami fokus pada penyelesaian rest area dan pemasangan rambu darurat di titik rawan,” tambahnya.
Imbauan Kepada Pemudik
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengingatkan masyarakat untuk:
1. Memastikan kelaikan kendaraan sebelum mudik.
2. Mengikuti arahan petugas dan rambu lalu lintas.
3. Menghindari pemakaian jalur darurat kecuali keadaan mendesak.
4. Memanfaatkan aplikasi Jateng Lalin untuk pantau arus lalu lintas real-time.
“Kami targetkan zero accident selama Operasi Ketupat 2025. Partisipasi masyarakat dalam kedisiplinan sangat menentukan,” tegas Artanto.
(Arief/Red)