“Saat pertama kali melihat adik Rafli, hati saya benar-benar tersentuh. Kondisinya sangat memprihatinkan—tunarungu sejak lahir, dan kini ia kehilangan penglihatan karena penembakan ini. Saya berharap polisi segera mengusut kasus ini hingga tuntas dan pelaku utama bisa ditangkap. Keadilan harus ditegakkan untuk Rafli. Saya juga mendoakan pemulihan terbaik untuknya,” ungkap Ena di hadapan awak media, kuasa hukum, dan keluarga.
Tak hanya memberikan dukungan emosional, Ena juga menyerahkan bantuan berupa hampers pakaian Lebaran, parcel, dan donasi sebagai wujud kepedulian nyata kepada Rafli dan keluarganya.
Harapan dari Keluarga Rafli
Muksin, ayah Rafli, tampak terharu dengan perhatian yang diberikan Ena dan berbagai pihak. Dengan suara bergetar, ia berkata:
“Kami sangat bersyukur atas pendampingan kuasa hukum dalam proses hukum di Polres Metro Tangerang Kota. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Ena Marlena, para relawan, dan semua yang telah meluangkan waktu untuk datang, memberikan bantuan, serta dukungan moral kepada anak saya. Saya hanya bisa berdoa semoga Allah membalas kebaikan kalian semua.”
Seruan untuk Keadilan
Kunjungan Ena Marlena bukan sekadar aksi kepedulian, tetapi juga panggilan lantang akan pentingnya keadilan. Kasus penembakan Rafli, yang diduga terkait isu pungutan liar (pungli) dalam proses hukum, menjadi cermin tantangan besar dalam penegakan hukum di Indonesia. Kehadiran Ena diharapkan mampu mendorong aparat untuk menyelesaikan kasus ini secara adil dan transparan.
Apa pendapat Anda tentang kasus ini? Bagikan artikel ini untuk mendukung Rafli mendapatkan keadilan yang layak!
Kisah Rafli Ramadhan dan kunjungan Ena Marlena menunjukkan bahwa solidaritas masih hidup di tengah masyarakat. Namun, kasus ini juga mengingatkan kita akan perlunya reformasi hukum agar keadilan tidak hanya menjadi harapan kosong. Mari dukung perjuangan Rafli dan keluarganya dengan menyebarkan cerita ini.
(M. Aqil Bahri, S.H)
