Semarang, Jawa Tengah – Dunia jurnalistik kembali diguncang oleh tindakan intimidasi yang diterima seorang wartawati saat melaksanakan tugas investigasi di Hotel Bromo Indah, Bandungan.
Kasus ini menambah panjang daftar tantangan yang dihadapi jurnalis dalam menjalankan profesi mereka untuk mengungkap kebenaran demi kepentingan publik.
Peristiwa ini berawal dari dugaan kasus kekerasan seksual yang terjadi pada tanggal 11 September 2024 di hotel tersebut.
Seorang remaja berinisial ADTY diduga terlibat dalam tindakan asusila terhadap anak perempuan berstatus pelajar sekolah dasar, yang akan disebut sebagai Mawar.
Kasus ini segera mengundang perhatian masyarakat, yang mendorong penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah terdapat peran atau kelalaian pihak hotel dalam kasus ini.
Pada Selasa, 12 November 2024, seorang wartawati berinisial STI mendatangi Hotel Bromo Indah guna mengonfirmasi informasi terkait kasus tersebut.
Dalam upayanya memperoleh klarifikasi, STI berbicara dengan seorang karyawan hotel berinisial NJB yang mengonfirmasi keberadaan anak di bawah umur yang datang bersama remaja ADTY.