Hubungan asmara antara Juwita dan Kelasi Satu J menambah dimensi tragis kasus ini. Sementara itu, penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap motif di balik pembunuhan ini, dan publik pun bertanya-tanya:
“Kelasi Satu J akan mendapatkan hukuman setimpal? Ataukah kasus ini akan menguap seperti banyak kasus kekerasan terhadap wartawan sebelumnya?”
Kasus ini kembali menegaskan pentingnya perlindungan terhadap wartawan, terutama di daerah-daerah dengan rekam jejak kekerasan terhadap pekerja media. Masyarakat dan komunitas pers kini menanti kejelasan dari proses hukum yang akan datang.
(Red)
Tinggalkan Balasan