Ia menyebutkan bahwa utusan dari Sekretariat Negara (Setneg) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah datang ke Semarang untuk mempertanyakan perkembangan kasus ini.
“Respons dari Jakarta cukup positif.
Pada 8 Agustus lalu, Kantor Presiden mengirim surat kepada Kapolda meminta penjelasan dan perhatian khusus terhadap kasus ini.
Sebelumnya, Setneg juga datang pada 23 Juli, dan Kompolnas pada 29 Juli menanyakan perkembangan kasus ini,” jelas Yunantyo.
Ia juga mengekspresikan keheranannya mengapa kasus pembunuhan Iwan Boedi tak kunjung terungkap.
“Apakah karena pelaku sangat lihai atau ada keterlibatan pihak yang memiliki kekuasaan sehingga menghambat penyelidikan ini?
Siapapun pelakunya, kami berharap kasus ini segera terungkap agar keluarga dan almarhum Iwan Boedi mendapatkan keadilan yang layak,” tambah Yunantyo.
Sebagai informasi, Iwan Boedi Prasetijo, seorang PNS di Bapenda Semarang, dilaporkan hilang pada 24 Agustus 2022, sehari sebelum ia dijadwalkan untuk memberikan kesaksian dalam kasus dugaan korupsi.
Iwan ditemukan tewas pada 8 September 2022 dalam kondisi tubuh yang terbakar dan termutilasi.
Hingga kini, pelaku dan motif di balik pembunuhan ini masih belum terungkap.
(M. Efendi)