Tantangan berikutnya adalah pengembangan sumber daya manusia. Para pegawai pajak harus mendapatkan pelatihan yang cukup untuk memahami dan menjalankan sistem baru ini. Pemahaman yang mendalam mengenai pahak dan operasional sistem perpajakan yang baru sangat penting, agar mereka dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Selain itu, diperlukan juga upaya untuk menambah jumlah tenaga ahli di bidang perpajakan agar kebutuhan dalam operasional CTS terpenuhi.
Selain aspek teknis dan pengembangan sumber daya, terdapat juga resistensi dari masyarakat terhadap perubahan sistem perpajakan. Banyak wajib pajak yang mungkin merasa cemas atau kurang percaya diri dengan sistem yang baru, apalagi dengan adanya perubahan-perubahan dalam cara pelaporan dan pembayaran pajak. Oleh karena itu, langkah-langkah komunikasi yang efektif harus dilakukan untuk memberikan penjelasan yang jelas dan meyakinkan kepada masyarakat. Sosialisasi yang baik mengenai manfaat CTS, serta bagaimana sistem baru ini bisa memberikan kemudahan, juga harus diupayakan.
Untuk mengatasi berbagai tantangan ini, pemerintah Indonesia perlu merancang strategi implementasi yang komprehensif, termasuk pelatihan untuk pegawai, penguatan infrastruktur teknologi, serta kampanye edukasi bagi masyarakat. Pendekatan sistematis ini diharapkan dapat membuat transisi ke Core Tax System berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi penyelenggaraan perpajakan di Indonesia.
Harapan dan Prospek di Masa Depan
Core Tax System yang akan diperkenalkan di Indonesia diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam sistem perpajakan nasional. Dengan adopsi sistem ini, harapan utama adalah peningkatan pendapatan negara, yang tentunya akan mendukung pembangunan infrastruktur dan berbagai program sosial yang penting. Pajak yang dihasilkan akan menjadi sumber daya vital yang memungkinkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, serta menjalankan program-program yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup.
Selain itu, implementasi core tax system berpotensi untuk meningkatkan efisiensi administrasi perpajakan. Dengan teknologi yang lebih canggih, seperti penggunaan big data dan analisis data untuk penagihan dan pelaporan pajak, diharapkan akan terjadi pengurangan kasus penghindaran pajak. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan sistem pajak yang adil dan transparan, di mana setiap warga negara berkontribusi secara proporsional terhadap pendapatan negara.
Dalam konteks pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, core tax system juga diharapkan dapat memberikan fondasi yang lebih kukuh untuk pertumbuhan ekonomi. Sistem ini akan mendukung pengembangan sektor-sektor yang inovatif, yang selaras dengan visi Indonesia menuju ekonomi digital. Dengan demikian, pemerintah dapat lebih mudah merespons kebutuhan perpajakan yang berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan dinamika ekonomi global.
Selain itu, ada peluang untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem ini di masa depan. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, core tax system dapat diperbarui dan disempurnakan, menjadikannya lebih responsif terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat dan pasar. Fleksibilitas ini penting agar sistem perpajakan tetap relevan dan efektif, serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
(Red)