Modus Baru, Sindikat Mengaku Aparat Bekingi Cewek BO

Investigasi Indonesia 

Semarang, Jawa Tengah – Pria inisial A dan S mengaku di intimidasi lewat chat dan call WhatsApp yang mengaku sebagai aparat kepolisian, meminta pertanggungjawaban agar segera membayar sejumlah uang, jika tidak ingin berlanjut ke ranah hukum.

Kejadian awal, S mencoba menghubungi lewat chat salah satu akun BO (Boking Online) aplikasi hijau inisial M, untuk menanyakan tarif sekali bercinta. Dan tarif yang diminta si pemilik akun sebesar Rp. 750.000, untuk sekali main. Namun S mencoba menawar dengan harga Rp. 200.000 dan setelah sekian lama tidak menjawab, akhirnya si pemilik akun BO membalas chat dan menurunkan harganya, Rp. 350.000 untuk sekali main. Namun berhubung harga yang ditawarkan tidak cocok, S tidak membalas chat tersebut.

Namun anehnya tiba-tiba no WhatsApp S dihubungi oleh seorang lelaki tak dikenal yang mengaku sebagai aparat kepolisian dan bekingan dari si Wanita juga sang Papi (Mucikari). Padahal sebelumnya S tidak pernah memberikan no WhatsApp tersebut kepada pemilik akun BO yang dia chat di aplikasi hijau.

Bacaan Lainnya

Dalam komunikasinya, si pria mengaku sebagai aparat kepolisian dari Polda Jawa Tengah dan meminta agar S segera membayar uang sebesar Rp 750.000 ke no rekening Papi. Dan jika tidak segera membayar maka akan mendatangi S dan akan menangkap serta memproses S secara hukum dengan pasal penipuan (378). Bahkan si Pria juga mengatakan sudah tau lokasinya dan akan segera meluncur ke lokasi tempat S biasa nongkrong.

Merasa dirinya terancam karena si pria mengetahui tempat tongkrongannya, S mencoba cari solusi dan meminta saran pada awak media Investigasi Indonesia agar terbebas dari jeratan hukum sesuai ancaman si pria. Sementara S, juga takut untuk melapor ke kantor polisi terdekat, berhubung masalah tersebut terkait dengan praktek prostitusi.

Saat berkomunikasi dengan awak media,  S merasa dirinya dijebak, bahkan dirinya juga bercerita, bahwa keesokan harinya, teman tongkrongannya mengatakan, ada beberapa pria menggunakan mobil minibus mencari dirinya di tempat tongkrongannya.

Hal yang sama juga dialami oleh A, namun A masih ada sedikit rasa keberanian, karena dirinya merasa belum terjadi proses eksekusi atau bahkan bertemu muka langsung dengan si wanita BO pemilik akun di aplikasi hijau tersebut.

Mendapat informasi dan aduan dari A dan S, tim awak media Investigasi Indonesia, hingga saat ini masih terus menggali lebih dalam untuk mencari info yang valid dan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, mengingat pria yang mengancam A dan S, mencatut nama institusi Polri wilayah Polda Jawa Tengah.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *