Namun, ia juga menekankan pentingnya untuk tidak berpuas diri.
“Penghargaan ini merupakan bonus dari kerja keras seluruh pemangku kepentingan di Kota Semarang.
Yang lebih penting adalah inovasi yang kami lakukan benar-benar bermanfaat dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Mbak Ita.
Mbak Ita juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam pengembangan aplikasi digital.
Ia mengarahkan agar berbagai aplikasi yang dikelola oleh pemerintah kota dapat terintegrasi secara lebih efisien untuk mengoptimalkan program smart city.
Dalam acara tersebut, Ketua Peneliti GM-DTGI, Prof. Syaiful Ali, menjelaskan bahwa indeks ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga mencakup aspek manusia, proses bisnis, dan tata kelola yang baik.
Dengan penghargaan ini, Semarang semakin menegaskan posisinya sebagai kota inovatif dalam memanfaatkan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.
Pemkot Semarang terus berupaya menghadirkan layanan publik yang lebih cepat, efisien, dan transparan melalui kemajuan digital yang dikembangkan.
Semarang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain dalam mengoptimalkan transformasi digital demi mendukung tata kelola pemerintahan berbasis teknologi yang lebih baik.
(M. Efendi)