Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa berbagai tantangan, termasuk dinamika geopolitik, perubahan iklim, percepatan digitalisasi, dan kondisi hidup pasca pandemi, menjadi fokus utama Polri untuk diantisipasi.
“Agenda nasional 2024 menghadirkan tantangan signifikan. Namun, peluang besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional juga terbuka lebar. Polri siap memainkan peran strategis melalui pendekatan keamanan yang proaktif dan responsif,” ujar Brigjen Trunoyudo.
Konsep Presisi: Pilar Keamanan dan Ketertiban
Sejak 2021, Polri mengadopsi konsep Presisi yang diinisiasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Konsep ini mengintegrasikan pendekatan pemolisian prediktif berbasis data dengan tindakan yang cepat, tepat, dan humanis.
“Presisi menekankan pemolisian prediktif untuk mencegah gangguan keamanan. Hal ini mendukung Polri dalam menjaga stabilitas Kamtibmas dan menciptakan suasana aman bagi masyarakat,” jelas Trunoyudo.
Mendukung Visi Indonesia Emas 2045
Polri juga memandang 2024 sebagai tahun yang penting menuju Visi Indonesia Emas 2045. Dengan stabilitas keamanan dalam negeri (Kamdagri) yang kokoh, Polri berkomitmen memastikan keberlangsungan agenda nasional, termasuk pemilu dan berbagai program pembangunan strategis.
“Stabilitas Kamtibmas adalah fondasi utama kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Polri akan terus meningkatkan kapasitasnya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tambahnya.
Tugas Polri pada 2024
Sebagai alat negara, Polri bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan. Selama 2024, fokus utama Polri mencakup:
- Mengantisipasi potensi gangguan keamanan di tengah dinamika politik.
- Memastikan agenda nasional, termasuk pemilu, berjalan aman dan lancar.
- Meningkatkan sinergi dengan masyarakat untuk menciptakan keamanan yang inklusif.
Dengan langkah ini, Polri berharap dapat terus memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia.
(Naniek/Red)