Jakarta – Direktorat Bareskrim Polri berhasil menyita berbagai jenis narkotika dalam jumlah fantastis dalam operasi bersama untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Jumat (1/11/2024). Operasi ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat reformasi hukum, pemberantasan korupsi, narkoba, perjudian, dan penyelundupan, sebagaimana tercantum dalam Asta Cita poin ke-7.
Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada menjelaskan bahwa pengungkapan narkoba ini merupakan langkah penting untuk menutup celah penyelundupan narkoba di Indonesia. “Pada sasaran prioritas ke-4 program pemerintah, yaitu pencegahan dan pemberantasan narkoba, pemerintah harus menutup semua celah penyelundupan,” ujar Wahyu dalam konferensi pers di Lobi Gedung Awaloedin Djamin, Bareskrim Polri, Jakarta.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menginstruksikan seluruh jajaran Polri untuk menuntaskan pemberantasan narkoba secara komprehensif. “Pemberantasan narkoba harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir, baik dari sisi supply maupun demand,” kata Wahyu.
Dalam dua bulan terakhir, Bareskrim Polri bersama Polda jajaran dan berbagai instansi terkait, seperti Kejaksaan Agung, Badan Narkotika Nasional (BNN), PPATK, dan Ditjen Bea Cukai, melaksanakan operasi bersama. Dari operasi tersebut, polisi berhasil mengungkap 80 kasus, termasuk tiga jaringan narkoba internasional, yakni jaringan FP yang beroperasi di 14 provinsi, jaringan HS di lima provinsi, dan jaringan H yang dikendalikan oleh tiga bersaudara di Provinsi Jambi.