AKP Ahmad Zainurrozaq menegaskan bahwa dirinya secara pribadi tidak menginginkan adanya penyalahgunaan jabatan maupun perlakuan istimewa.
“Saya ingin semua warga, termasuk keluarga saya sendiri, tunduk pada aturan yang berlaku. Ini komitmen kami dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa transparansi dalam proses perolehan SIM adalah bagian penting dalam membangun budaya tertib berlalu lintas sejak dari tahap awal, yaitu pengujian.
Langkah ini pun dipandang sebagai contoh positif di tengah dorongan reformasi internal Polri, di mana seluruh layanan publik harus mencerminkan keadilan, profesionalisme, dan integritas tanpa tebang pilih. Masyarakat berharap hal serupa menjadi standar nasional dalam pelayanan kepolisian.
(Arief)
Tinggalkan Balasan