Kapolri menjelaskan bahwa keputusan penerapan sistem satu arah ini diambil setelah evaluasi bersama tim lintas sektor, termasuk Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan Korlantas Polri. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa volume kendaraan arus balik Lebaran 2025 sudah melebihi batas rata-rata, sehingga dibutuhkan langkah strategis untuk menghindari kemacetan parah.
“Alhamdulillah, baru saja kita melaksanakan flag off untuk one way nasional. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa volume kendaraan sejak kemarin sore hingga tadi malam sudah melebihi rata-rata. Maka diputuskan pagi ini kita laksanakan one way nasional dari Km 414 hingga Km 70,” ujar Kapolri.
Kapolri juga memaparkan bahwa selain sistem satu arah, rekayasa lalu lintas contraflow dua lajur diberlakukan dari Km 70 sampai Km 36. Setelah titik tersebut, arus lalu lintas akan diatur menjadi satu arah penuh.
“Nanti akan dilanjutkan dengan contraflow dua lajur dari Km 70 ke Km 36, dan seterusnya diberlakukan sistem satu arah,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipatif, jalur alternatif seperti Tol Cisumdawu juga telah disiapkan untuk mengurai kemacetan, termasuk kemungkinan pembebasan tarif tol jika kondisi lalu lintas sangat padat.
“Kami juga mempersiapkan alternatif seperti Tol Cisumdawu sebagai pengurai. Bahkan telah dibahas opsi penggratisan tarif tol apabila diperlukan,” tegas Kapolri.
(NS/Red)
Tinggalkan Balasan