“Waktu pandemi Covid-19, saya bersama teman saya merancang aplikasi yang dapat melacak pergerakan orang terdampak Covid-19. Aplikasi ini sangat berguna untuk mengurangi potensi penyebaran virus Corona,” cerita Warhana.
Saat ini, Warhana bersama 295 siswa Bintara Polri lainnya dari Polda Kaltim menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya bersama teman-teman baru dari wilayah Jabodetabek.
“Saya menjalani pendidikan sama seperti teman-teman lainnya. Pola pendidikan dan pembinaan di SPN telah mendukung penyandang disabilitas seperti saya agar dapat menyerap semua materi yang diberikan. Saya merasa sama seperti mereka. Saya sangat bangga bisa berlatih dan belajar bersama teman-teman di sini. Saya berharap bisa menjadi Polisi yang profesional dan menyumbangkan keterampilan saya untuk Polri,” harap Warhana.
“Ini adalah komitmen besar dari Polri untuk memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas. Selain itu, hal ini juga sangat baik untuk melawan stigma diskriminasi yang menganggap penyandang disabilitas sulit bekerja di Polri. Kami sangat mengapresiasi langkah ini,” ujar Eka.
Lebih lanjut, Eka berharap Polri terus mensqosialisasikan program rekrutmen ini agar lebih banyak penyandang disabilitas berbakat yang memiliki kesempatan untuk bergabung.
(Arief/Red)
Tinggalkan Balasan