Sebelum latihan dimulai, kordinator kegiatan menekankan pentingnya mengikuti prosedur latihan dengan benar, serius, dan selalu menjaga faktor keamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Harapannya, setelah latihan ini, kemampuan menembak seluruh prajurit dapat terbina dengan baik.
“Latihan ini diharapkan mampu mendukung kemampuan prajurit dalam melaksanakan tugas sebagai aparat komando kewilayahan yang semakin berat,” tegas Dandim.
Sementara itu, Kapten Infanteri Noor Cholik, selaku koordinator materi, menambahkan bahwa bagi prajurit yang memiliki jabatan nominatif dan menggunakan pistol, latihan dilakukan pada jarak 15 meter dengan 3 butir amunisi untuk koreksi dan 10 butir untuk penilaian.
“Selain menjalankan prosedur menembak yang sudah diarahkan oleh pelatih, seluruh peserta juga diwajibkan mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah menembak,” pungkasnya.
(Arief/Red)