Kami hanya tinggal menunggu pertumbuhan dan perawatan rumput lapangan,” ungkap Edy.
Stadion GBK akan menggunakan rumput jenis Zoysia Japonica yang berstandar FIFA, jenis rumput yang sama seperti di Stadion Jatidiri Semarang dan Lapangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Perawatan rumput dilakukan dengan sistem penyiraman otomatis menggunakan alat khusus yang terjadwal tiga kali sehari.
Selain itu, stadion yang berkapasitas 8 ribu kursi single seat ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern seperti lampu dengan intensitas cahaya 13.000 lux, papan skor videotron, sistem suara di sekeliling stadion, ruang ganti pemain yang diperbarui, ruang pemanasan pemain, musholla, dan toilet bagi penonton.
Edy berharap seluruh elemen masyarakat bersama-sama menjaga kondisi stadion agar tetap awet setelah digunakan.
“Saya harap, ketika stadion ini sudah dipakai nanti, semua pihak turut menjaga fasilitasnya,” imbuhnya.
Mengenai lintasan atletik, Edy menyatakan bahwa Pemkab Jepara telah mengajukan permohonan anggaran kepada pemerintah pusat melalui APBN perubahan.
Ia juga meminta para penggemar Persijap Jepara untuk bersabar hingga permohonan tersebut terealisasi.
Proses serah terima proyek direncanakan akan dilakukan pada Oktober 2024, dan diharapkan stadion siap digunakan sepenuhnya pada Desember 2024.
“Harapan kami, Persijap bisa kembali bermain di GBK pada Desember nanti, namun kami akan memastikan lapangan benar-benar layak sebelum digunakan,” pungkas Edy.
(M. Efendi)