Artikel – Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan qqmanusia modern, namun perjalanan panjangnya hingga menjadi seperti sekarang penuh dengan evolusi teknologi dan perubahan konsep.
Sejarah media sosial bergantung pada bagaimana kita memahami konsep tersebut dan popularitasnya di kalangan umum.
Konsep media sosial telah diungkapkan oleh berbagai ahli dengan sudut pandang yang berbeda.
B.K. Lewis, dalam bukunya Social Media and Strategic Communication Attitudes and Perceptions among College Students, mengartikan media sosial sebagai teknologi digital yang menghubungkan orang-orang untuk berinteraksi dan berbagi pesan.
Sementara itu, Chris Brogan, dalam bukunya Social Media 101: Tactics and Tips to Develop Your Business, menyebut media sosial sebagai perangkat komunikasi yang memungkinkan bentuk interaksi gaya baru.
Dave Kerpen, dalam Likeable Social Media, menggambarkan media sosial sebagai tempat untuk berbagi gambar, video, tulisan, dan menjalin hubungan dalam jaringan, baik antarindividu maupun antarkelompok.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah medium interaksi dengan bantuan teknologi digital, meskipun setiap definisi memberikan nuansa berbeda yang mempengaruhi pemahaman kita tentang sejarahnya.
Sejarah media sosial dapat ditarik kembali ke 24 Mei 1844, ketika Samuel Morse mengirim pesan pertama melalui mesin telegraf, yang dapat dianggap sebagai cikal bakal media sosial.
Pesan ini dikirimkan ke publik menggunakan teknologi terbaru pada masa itu, menandai langkah awal dalam komunikasi digital.
Perkembangan berikutnya terjadi pada tahun 1962 dengan terciptanya Intergalactic Computer Network oleh Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET), yang didanai oleh Departemen Pertahanan AS.
Jaringan ini menghubungkan ilmuwan dari berbagai universitas untuk berbagi data, perangkat lunak, dan perangkat keras, menjadi dasar dari dunia digital saat ini.
Pada tahun 1987, National Science Foundation (NSF) menciptakan jaringan digital nasional bernama NSFNET.
