Ibunda Bilqis juga mengatakan, bahwa sejak duduk di bangku kelas 1 SD, sudah menunjukkan sifat kasih sayang dan bertanggung jawab dengan merawat ayahnya yang sehari-hari terbaring di tempat tidur akibat stroke. Namun sayangnya, saat kelas 3 SD, Bilqis harus berpisah selamanya dengan ayahanda tercinta, karena meninggal dunia akibat COVID-19. Namun, meskipun menghadapi berbagai kesulitan, Bilqis terus menunjukkan keteguhan hati dan tekadnya untuk menjadi dalang yang sukses.
Eko Setyowati Redjeki juga mengatakan, Bilqis akan terus berjuang untuk menjaga dan melestarikan budaya Jawa, serta berharap bahwa setiap langkahnya akan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
(Red)
Tinggalkan Balasan