LBH Milenial juga mengkritik Pemda Bangka Barat yang dianggap tidak mampu menyelesaikan konflik para petani dan diduga berusaha mengambil alih lahan mereka.
Dalam banner/spanduk tersebut berisi himbauan bahwa lahan tersebut berada dalam pengawasan LBH Milenial Bangka Tengah Keadilan, dengan tujuan agar tidak diganggu oleh oknum pengusaha atau pejabat Pemda Bangka Barat.
Para petani di Bangka Barat akan terus melawan oknum-oknum yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Namun, mereka juga menganggap tidak ada upaya serius dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini, yang diduga melanggar aturan.
Para petani menyatakan bahwa lahan tersebut telah mereka gunakan untuk berkebun secara turun-temurun, bukan untuk tanaman sawit, karet, atau tanaman lainnya, dan anehnya menurut petani lahan tersebut diakuisisi oleh Pemda tanpa hak yang jelas, termasuk terbitnya surat aset.
Para petani akan terus menuntut pengembalian tanah nenek moyang mereka, dengan harapan tanah yang menjadi konflik ini dapat kembali menjadi tanah negara, dan negara harus mengembalikan tanah tersebut kepada mereka.
(Ahmad)