Dalam pembaruan yang diunggah pada pukul 9:22 pagi ET, Cloudflare menyatakan bahwa upaya pemulihan masih terus berlangsung.
Cloudflare menyediakan perangkat lunak yang mengelola dan mengamankan lalu lintas sekitar 20% situs web global, termasuk perlindungan terhadap serangan Distributed Denial of Service (DDoS). Setelah insiden ini, saham Cloudflare dilaporkan turun lebih dari 3%.
Gangguan ini terjadi kurang dari sebulan setelah Amazon Web Services (AWS) mengalami pemadaman sepanjang hari yang menghentikan banyak layanan online. Sebelumnya, Microsoft Azure dan Microsoft 365 juga mengalami pemadaman global.
Pada Juli 2024, pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari firma keamanan siber CrowdStrike menyebabkan gangguan berskala luas, menghentikan penerbangan, mengganggu layanan keuangan, dan memaksa fasilitas kesehatan menunda sejumlah prosedur.
(Red)









Tinggalkan Balasan