Ia dan rekan-rekannya beberapa kali mengalami perlakuan kasar saat menjalankan tugas jurnalistik.
“Sebelumnya banyak teman wartawan yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan, seperti dihalangi saat wawancara, didorong, bahkan disikut,” tambahnya.
Terkait insiden ini, Wisnu telah berkomunikasi dengan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Semarang dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng.
Kedua organisasi tersebut mengecam keras tindakan ajudan tersebut dan meminta permintaan maaf secara terbuka.
“Kami menuntut agar ajudan tersebut meminta maaf secara terbuka, didampingi oleh Pj Gubernur,” tegas Wisnu.
Sebelumnya, Kabag Humas dan Protokol Biro Umum Setda Provinsi Jateng, Dicky Adinurwanto, menyampaikan permintaan maaf atas insiden ini.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Mas Wisnu dan mendampingi yang bersangkutan untuk pemeriksaan kesehatan.
Tidak ada unsur kesengajaan untuk menghalangi tugas pers,” ujar Dicky.
Pemprov Jateng menyatakan akan terus menjaga hubungan baik dengan media, serta meminta maaf kepada Wisnu atas ketidaknyamanan yang terjadi.
(M. Efendi)