Waspada Penyebaran Cacar Monyet, Dinkes Jateng Tingkatkan Kewaspadaan

Gambar Gravatar

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, Irma Makiah, menambahkan bahwa penularan cacar monyet dapat terjadi melalui kontak langsung dengan lesi pada kulit orang yang terinfeksi, serta hubungan seksual berisiko, seperti berganti-ganti pasangan atau hubungan sesama jenis (LSL).

“Gejalanya meliputi ruam, lesi berupa bentol-bentol, demam, nyeri tenggorokan, dan pembesaran kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh seperti ketiak, belakang telinga, pangkal paha, dan leher,” jelas Irma.

Untuk pencegahan lebih lanjut, vaksinasi akan diprioritaskan bagi kelompok berisiko tinggi, termasuk mereka yang mengidap HIV, LSL, serta individu yang memiliki kontak erat dengan penderita Mpox.

Meskipun belum ada kasus terkonfirmasi di Jawa Tengah, Dinkes telah menyiapkan fasilitas kesehatan, rumah sakit rujukan, dan berkoordinasi dengan otoritas kesehatan di bandara.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, beredar kabar bahwa seorang warga Brebes berinisial E, 30 tahun, diduga menjadi suspek Mpox dan saat ini tengah menjalani isolasi di rumah sakit.

Yunita mengonfirmasi bahwa kondisi E sudah membaik, meski masih menunggu hasil pemeriksaan sampel darah untuk memastikan apakah benar terinfeksi Mpox.

“Memang ada gejala yang menyerupai cacar monyet, namun hasil sementara menunjukkan ini hanya cacar biasa.

Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya.

(M. Efendi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *