Menanggapi kejadian tersebut, Habib Abu Bakar Alatas, tokoh masyarakat Kota Pekalongan, menyampaikan keprihatinannya. Ia menyayangkan aksi kekerasan yang mencoreng makna Hari Buruh dan mencederai semangat solidaritas buruh di Indonesia.
“Kami selaku warga masyarakat Jawa Tengah ikut prihatin dan menyayangkan insiden dalam peringatan May Day di Semarang. Seharusnya acara berlangsung damai, namun justru diciderai oleh aksi brutal Geng Anarko hingga terjadi penyekapan aparat,” ungkap Habib Abu Bakar, Kamis (1/05/2025).
Lebih lanjut, Habib Abu Bakar berpesan agar kejadian serupa tidak terulang kembali, baik di wilayah Jawa Tengah maupun di seluruh Indonesia.
“Semoga kejadian ini tidak terulang lagi di masyarakat Jawa Tengah khususnya, bahkan di Indonesia pada umumnya,” tegasnya.
Aksi unjuk rasa seharusnya menjadi sarana penyampaian aspirasi secara damai dan bertanggung jawab. Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga ketertiban, serta mewaspadai provokasi yang dapat merugikan banyak pihak.
(NS/Red)
Tinggalkan Balasan